Selasa, 29 Desember 2015

Jika Aku Jatuh Cinta




Kemarin habis hunting gambar di pantai bersama sahabat ku yang sudah aku kenal selama enam tahu sebut saja Aand, dia menemaniku mengambil gambar, saat itu aku sibuk mengambil gambar Aand selalu berdiri tepat disampingku sambil membawa tas kamera ku, tas ku lumayan berat sih karena ada beberapa lensa dan aksesoris kamera ditambah tripod. Saat asik mengambil gambar ada seorang kakek yang dari tadi memperhatiakan kami berdua. Aand yang sudah dari tadi menemani ku pamit sebentar membeli minum. kakek yang dari tadi melihati aku bersama Aand menghampiri ku dan menyapa sambil tersenyum, aku pun membalas senyumnya dan kakek itu berkata "laki-laki tadi suami mu?", dengan singkat saya menjawab sambil tersenyum "dia sahabat ku", kakek itu tersenyum dan kembali berkata "jika dia sahabat mu, maka dia adalah pendamping hidup mu dan suatu saat nanti kalian akan menjadi suami istri". Aku hanya terkejut dengan kata-kata kakek itu, dalam benak ku itu tidak mungkin karena kami hanyalah sahabat dan seorang sahabat tetaplah sahabat tidak lebih dalam hidup ku dan aku tidak mungkin jatuh cinta dengan Aand". Kakek itu masih berdiri disampingku kembali berkata "tidak ada yang tidak mungkin, jodoh tidak akan lari kemana, Tuhan telah mengatur pertemuan kalian dengan caranya, maka jagalah jodoh mu dengan baik". Aku terdiam dan kembali berkata dalam hati ku sepertinya kakek itu membaca apa yang aku katakan dalam hati. tidak lama kemudian Aand datang membawa dua botol minuman yang terbungkus kantong kresek. Saat melihat Aand kembali, kakek itu kembali berkata "jagalah jodoh mu dengan baik" sambil menepuk pundak Aand dan berjalan meninggalkan kami, Aand hanya terdiam heran sambil melototin aku, aku hanya bisa mengangkat pundakku. Kakek itu berjalan meninggalkan kami dan tiba-tiba kakek itu teriak yang jaraknya tidak jauh dari kami kembali berkata "haiii . . . . anak muda jika suatu saat kalian resmi menjadi sepasang suami istri, kakek berharap kita bisa bertemu di tempat ini". Aku dan Aand hanya terdiam sampil melihat kakek itu menghilang dari pandangan kami.
Keesokan harinya saya selalu kepikiran dengan ucapan si kakek, "apa yang dikatakan kakek itu semoga tidak akan jadi kenyataan". Entah kenapa aku tidak ingin berjodoh dengan Aand walaupun kamu sudah berteman selama enam tahun, dia adalah sosok sahabat yang bai, selalu mengerti aku dan aku pun mengerti dia, kami selalu berbagi cerita, berbagi makan dan minum, bahkan saat pertama mengenal Aand kami sama-sama jomblo sampai sekarang, kami berdua tidak pernah memikirkan untuk mencari pacar.